By IndraKeren Toyota Indonesia
Sistem yang menggerakkan kemudi dengan enteng ini pada dasarnya ada dua jenis, yaitu hidrolik dan elektrik (EPS).
Dari segi perawatan, sistem hidrolik lebih mudah dibanding elektrik tapi rentan timbul masalah.
Sistem Kerja Power Steering Hidrolik
Sistem hidrolik bekerja dengan mengandalkan pompa yang mendorong cairan power steering ke dalam rumah setir sehingga membuat putaran komponen kemudi di dalamnya menjadi ringan.
Masalahnya, ketika power steering rusak, kamu akan kesulitan memutar kemudi karena sangat berat.
Bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan jika dibiarkan.
Supaya tidak bermasalah, berikut gejala awal power steering rusak.
1. Cairan Power Steering Kurang
Kekuatan yang memungkinkan power steering berfungsi dengan baik adalah dari cairan yang memberikan tekanan pada piston di dalam rumah kemudi.
Karena cairan berkurang, jumlah gaya yang dihasilkan piston akan turun.
Pada saat itu terjadi, kemudi akan terasa berat dan power steering tidak banyak membantu memutar roda depan.
Kondisi tersebut akan memaksa kamu mengeluarkan tenaga lebih besar untuk memutar roda.
2. Power Steering Belt Rusak
Sistem power steering bisa bekerja karena didukung oleh sabuk power steering (power steering belt) untuk mengoperasikan pompa penyalur minyak power steering ke rumah setir.
Setiap sabuk pemutar rentan masalah jika tidak diganti secara berkala, seperti rusak, longgar, bahkan putus.
Alhasil ketika sabuk power steering rusak, maka kamu akan kesulitan untuk memutar setir.
3. Rumah Kemudi Rusak
Di dalam rumah kemudi terdapat mekanisme rack & pinion yang memutar roda dan dilumasi fluida power steering.
Setelah penggunaan dalam waktu yang lama, komponen mekanis di dalamnya bisa rusak dan aus.
Pada saat itu terjadi, kemudi akan lebih sulit diarahkan.
Ciri rumah setir bermasalah biasanya kemudi terasa berat saat mobil baru dinyalakan.
Setelah cairan power steering bisa melumasi seluruh bagian, barulah kemudi terasa ringan kembali.
4. Power Steering Mendengung
Sebab yang paling kerap ditemui ada dua, yaitu antara selang yang telah aus dan pompa bocor.
Selang yang telah aus, terutama banyak rajutan benang yang putus, akan mengganggu aliran fluida.
Seretnya aliran cairan itulah yang menyebabkan getaran dan suara mendengung.
Segera ganti bila selang tersebut telah aus karena bila dibiarkan kerusakan akan menjalar ke bagian lain.
Akar kerusakan kedua adalah oli yang bocor.
Akibat kebocoran itu, dinding pompa yang saling bergesekan dengan blade rusak lantaran komponen pompa saling bergesekan tanpa ada pelumas.
No comments:
Post a Comment